Rumah Akoh Udah Jadi…


Kemarin dini hari, aku mendapat kabar, saudaraku (ipar dari tante), yang biasa aku panggil Akoh, meninggal dunia. Tapi PENCIPTA kita memang hebat dan enggak pernah menelantarkan anak-anakNYA. Akoh tinggal sendirian sebenarnya, tapi menjelang hari terakhirnya di dunia, dia ternyata menginap di rumah sahabatnya, jadi dia menutup mata di rumah sahabatnya. Coba kalau dia sedang sendirian di rumah, siapa yang tahu? Sekali lagi, PENCIPTA kita LUAR BIASA, yang tidak menelantarkan anak-anakNYA.

Pada ibadah penghiburan kemarin, sang pendeta mengungkapkan bahwa betapa Akoh adalah seorang pelayan Tuhan yang setia. Dia adalah seorang pendoa. Seperti biasa, di kebaktian penghiburan lain, sang pendeta mengungkapkan bahwa kami sebagai keluarga, tidak perlu berlama-lama berdukacita, seperti orang yang tidak ber pengharapan, seharusnya kita bisa bersukacita karena Akoh sudah pulang dengan damai bersama sang PENCIPTA. Aku sesaat memandangi peti Akoh, di atasnya ada boneka malaikat yang seolah sedang mengendalikan kereta peti jenazah itu ke surga.. bersamaan itu, sang pendeta mengungkapkan bahwa rumah Akoh di surga sudah jadi,  sekarang waktunya Akoh pulang. Aku terkesan dengan kalimat ini. Setiap kita, yang percaya kepadaNYA sudah disediakan rumah di surga oleh KRISTUS. Kita yang masih hidup, berarti rumahnya belum jadi, dan pasti setiap kita menunggu rumah itu jadi dan dipanggil TUHAN kalau sudah jadi (kata orang-orang=meninggal).

Waktu aku memandangi peti Akoh lagi, aku tiba-tiba merasa senang, tersenyum , bangga, damai sejahtera…. Aku membayangkan, betapa bahagia Akoh sekarang bertemu KRISTUS. Dia memang seorang pendoa syafaat yang setia melayani sampai usia tengah baya, dan sekarang sudah selesai, waktunya untuk pulang… Aku saat itu juga jadi ingin meninggal sekarang… pulang sekarang… Sepertinya enak dan nyaman sekali….

Hem,…. tapi sepertinya aku belum punya ‘oleh-oleh’ buat PENCIPTA-ku. Apa jadinya kalau aku pulang, udah disediakan rumah bagus, tapi tidak membawa oleh-oleh, buah-buah yang masak, lezat buat Sang PENCIPTA-ku. Aku kembali diingatkan, sudahkah hidupku membawa perubahan buat banyak orang? Sudahkah aku memberikan kebahagiaan dan sukacita? Sudahkah aku melakukan banyak hal yang berarti dalam setiap detik kehidupanku?

Akoh, tunggu aku ya…. Sampaikan salamku buat KRISTUS, dan aku janji akan bawa oleh-oleh yang banyak buat DIA, nanti kalau aku pulang….

One thought on “Rumah Akoh Udah Jadi…

  1. Aku ikut berdukacita dan bersukacita…
    Iya ya, thanks sudah ngingetin ak jg melalui tulisan ini…
    Apa yang sudah aku perbuat (kok bisa dibilang nga ada ya hehe)
    Belum ada hal yang signifikan yang sudah aku perbuat untuk lingkunganku..
    Mungkin sudah sih untuk lingkungan kecil, keluarga, istri, teman.. tp rasa e itupun belum yang terbaik… lets do better and better each day..
    God bless…

Leave a comment