Kau Sesatkanku di Sinar Matamu


Purnamakah engkau hingga utuh dan benderang?
Wajahmu senantiasa berpadu syahdu
Bagai iringan paduan suara para Malak
Kerlingmu menyesatkanku di ujung jalan

Jangan kau meledekku yang sedang tersipu
Aku menikmati tarian kecantikanmu yang cemerlang
Aku cemburu saat semua mata menatapmu
Rasanya ingin kau jadi milikku seorang

Pelangi warna-warni menjadi hiasan kepalamu
Cakrawala menjadi kawanmu berjalan
Saat kau tengadahkan wajahmu, mentari menyapamu
Jalanmu adalah sinar benderang tak tertandingi

Kekasih jiwakah engkau hingga kuat menopangku?
Kepercayaan dirimu menaklukkan keraguanku
Tebar bahagiamu sembuhkan lukaku
Jangan kau sesatkan aku dalam gembiramu

Tak adakah jalan lain selain menujumu?
Aku temukan ribuan bintang dalam sinar matamu
Mereka juga menari-nari menghampiriku
Itukah jeratmu membuatku takluk?

Tunjukkan senjatamu beserta kepiawaianmu
Mengapa sedasyat itu kau buatku terjatuh?
Semakin dalam di lubang sukacitamu
Kau tenggelamkanku dalam riang

Jangan pergi meninggalkanku sendiri lagi
Seperti gadis lain yang menendangku setelah manis yang mereka cecap
Aku hanya ingin terus kau sesatkan dalam sinar matamu
Beribu cinta kau buat dalam dunia kita

Bawakan Anyelir


Angin semilir
Mereka masuk di antara bulir

Aku bocah yang ngelilir
Di antara sejuta mimpi yang mengalir

Belum ada yang sampai ke hilir
Aliran impian masih disimpan takdir

Kemarilah angin menyelir
Belai aku sampai terdengar desir

Bawakan aku bunga anyelir
agar rasa hatiku tak lagi anyir