Membawa dan menyimpan cinta, ini adalah satu hal yg sedang aku nginkan, aku rasakan dan aku nikmati.
Tapi, ini realitanya : Kebosanan yang melanda kala harus mengejar satu rasa bernama cinta, tresno, love. Seperti halnya mengisi hidup sendiri di kala malam. Menyanyikan senandung rindu, mengucapkan selamat pagi dan memberi semangat dalam kebahagiaan. Jalan, cara, trik dan klik yg sudah kuciptakan, tak ada tombol ON untuk bisa dimulai. Masa lalu yg dicoba untuk dicari sepertinya makin redup lampunya. apalagi 1 tahun masa pencarian, makin tak jelas rambu dan jalan layangnya. Tertunduk dan merapuh, mungkin menjadi pose saat ini. Cinta yg sudah disimpan, sekaan telah melelah, dan sudah sangat lelah melelah. Peluh dan sari keluar, bukan lagi tanpa busa dan air mata, mungkin sudah jadi genang.
Wajah ini sudah berpoles topeng. Topeng berisi campuran air kebosanan, rempah kelelahan, pewangi keputusasaan, dan pengawet mati rasa. Mungkin hanya sepi malam dan dingin pagi menusuk bersama angin kencang fajar yg mau menemaniku. Yah, lebih positif lagi : keluarga, teman, relasi, hobi, kebahagiaam dan cita-cita- mereka juga msih mau menemaniku. Tentu saja SEORANG YG SETIA: SANG KHALIK, jagoanku.
Mungkin sekarang aku tak butuh cinta. Meski suara dan lolong jauh dalam hati dan jiwa memintanya. Mungkin belum waktu, aku menikmati dan mengenyam rasa-rasa bahagia berpasangan, san mungkin.. selalu mungkin.
Yah, yah, baiklah… Aku akan TETAP PERCAYA: Kebahagiaan bukan hanya dari cinta dalam berpasangan. kebahagiaan bisa datang kapan saja, diama saja, dan dari siapa saja. Ini bukan satu hiburan yg membelah buritan kebosanan sendiriku.
Ini seperti satu hal yg menjadi kepercayaanku. Cinta yang bisa aku beri satu seringai, seperti ini :