Tangan Yang BERDOA


 

 

Aku hanya ingin berbagi kisah yang pernah aku dengar dulu waktu sekolah minggu. Kisah nyata yang enggak pernah aku lupa sampai sekarang :

Ada dua orang sahabat yang sama-sama ingin sekolah seni. Mereka lalu merantau dan datang ke satu kota. Ternyata biaya masing-masing mereka tidak cukup untuk sekolah. Kemudian salah satu memutuskan untuk memberikan uangnya untuk sahabatnya dan memberi kesempatan untuk sahabatnya untuk sekolah dulu. Sementara, dia juga akan bekerja supaya sahabatnya itu bisa tetap sekolah. Mereka buat kesepakatan, kalau salah satu sudah selesai sekolah, maka kemudian berganti yang satunya sekolah.

Sahabat itu bekerja menjadi buruh kasar untuk membiayai sahabatnya sekolah. Siang malam dia bekerja keras. Tanpa dia sadari kulit-kulit tangannya telah menjadi kasar dan salah satu jari kelingkingnya menjadi bengkong, dan sepertinya tidak mungkin lagi dia sekolah seni. Karena dibutuhkan tangan yang kuat, yang tidak cacat, yang bisa membuat karya-karya seni patung dan lainnya dengan indah.

Satu malam Sahabat yang tangannya cacat ini berdoa. Sahabatnya yang melihat itu, memperhatikan tangannya. Dia merasa terharu dengan apa yang sudah dilakukan sahabatnya untuk dia. Lalu sahabat ini membuat patung yang mengabadikan kedua tangan sahabatnya itu yang sedang berdoa. Dia buat dengan detail lekuk-lekuk jemari itu terutama bagian tangan yang bengkok dan cacat.

Sampai kemudian sahabat yang tangannya cacat itu tidak bisa sekolah, karena kelemahan fisik yang dideritanya, matanya sudah kabur dan dia tidak bisa memenuhi persyaratan lagi masuk ke sekolah seni itu. Tapi dia bangga karena sahabatnya sudah bisa selesai sekolah dan dia melakuakn itu dengan tulus. Dia tidak menganggapnya sebagai pengorbanan. Karena pengorbanan itu dilakukan untuk orang yang tidak dikenal, sedangkan dia melakukan itu untuk sahabat yang sangat dia sayangi dan cintai.

JUNO, dimana kamu?


 

 

 

 

 

 

 

Sebenarnya saya sudah nonton film ini, tapi saya ingin punya dan lagi mencari di toko-toko CD, tapi selalu habis. Mungkin ada yg tahu di Surabaya di mana, ya? (saya sudah ke TP, DELTA, GALAXY, BULETIN, tapi habis) Juno, di manakah kamu? Aku ingin belajar lebih banyak lagi ttg film ini.

Menikmati Hidup, BERSENANG-SENANG SETIAP HARI


 

Selama ini aku tidak pernah menyebut diri sedang bekerja. Jika ditanya siapa saja, jika sedang online, aku selalu bilang, “Aku sedang menikmati hidup, bersenang-senang setiap hari…” Hahhaa…. Aku memang susah sekali untuk menyebut diri ‘bekerja’. Karena buat aku, kata itu terlalu membosankan sekali, dan aku tidak suka. Sebenarnya, aku ingin sekali selalu bertemu orang setiap hari, tidak selalu di depan komputer terus dan selalu berpetualang, membuat film-film dan berkarya sesuka hati. Hanya saja, mungkin kesempatan itu belum datang, maka kunikmati saja hari-hariku ini. 

Selama hampir seminggu ini, kami bertiga kedatangan seorang sahabat di kampus yang sedang mengerjakan tugas akhir. Jadi dia kuminta datang saja. Padahal dalam hati, kok, percaya ya dia mau berguru padaku. Tapi it’s OK. Kupikir seru-seru saja. Dan memang benar, setiap pagi kami bertiga selalu makan pagi bersama dan aku mengerjakan semua tugasku, ups, maaf, semua kenikmatanku bersenang-senang dengan penuh canda. Siang hari, satu cowok lagi datang, dan makin ramailah ruang kerja kami. Ups, salalah lagi, ruang senang-senang kami=)

Hem, tapi ada beberapa peraturan yang secara tidak resmi, kami lakukan setiap hari. Pertama, tentu kami harus bersenang-senang (baca: bekerja) denagn komputer. Kedua, microphone adalah sahabat kami, secara kami sedang mengelola sebuah media penyiaran komunitas. Ketiga: Karena kami adalah orang yang punya banyak teman, jadi, YM adalah sarana kami untuk saling bertukar pikiran ide, pemikiran dan banyak hal dengan teman-teman yang jauh di sana, sehingga menambah inspirasi kami dalam bersenang-senang (baca: bekerja). Keempat, kami tentu tidak bis aberhenti berkomunikasi satu sama lain. Kelima : setiap pagi kami mendengarkan GMHR (tapi itu kalo penyiar-nya Meity-Ivan, kalo bukan, lewat saja.. dan kami mendengarkam musik-musik favorite kami sambil bersenang-senang (baca: bekerja).  Keenam : jangan sekali-kali membawa strawberry atau warna pink, karena ada 1 orang yang benci itu.

Yah, hidupku ramai sekali di tempat senang-senangku hari-hari ini. Betapa nikmatnya hidupku. Sebenarnya aku sudah lama ingin menuliskan tentang gaya hidupku, yang tidak mau menyebut diri “bekerja”, tapi “BERSENANG-SENANG”. Tapi, mungkin ini adalah saat yang pas. Kebetulan juga, seorang kawan di YM memberi saran, kalau blog ini terlalu banyak kisah sedihnya. Karena itu juga, aku juga ingin berbagi hal-hal yang menyenangkan di tempatku bersenang-senang dan menikmati hidup.

Ingin menikmati pekerjaanmu juga seperti aku? Jangan pernah menganggap pekerjaanmu itu adalah suatu hal yang membebani dan sangat berat. itu akan membuat hari-haimu makin berat. Selalulah bersyukur dan nikmati apa saja. Termasuk kalo ada  hal / masalah yang terlampau berat, maka menangislah sekeras-kerasnya, berteriaklah sekeras-kerasnya atau lebih baik bernyanyilah sekeras-kerasnya.

Ekspresikan dg hal-hal yg baik, dan jangan kau simpan. BERDOA-lah dan PERCAYAKAN itu ke dalam TANAGN PENCIPTA. Semua akan INDAH PADA WAKTUNYA.

SELAMAT BERSENANG-SENANG… =)

Buah Jatuh Terlalu Jauh dari Pohonnya (Apakah Aku Orang Samaria Baik Hati? bag.2)


Kemarin menulis penyesalanku, kalau aku bukan masuk golongan Orang Samaria Baik Hati, hari ini aku teringat beberapa kejadian. Ternyata baru aku sadari kalau mamaku juga pernah diberhadapkan pada banyak kejadian di jalan, yang sama seperti aku. Dia pernah melihat orang tua terjatuh di tengah jalan lalu menolongnya bangun, Seorang yang kelelahan berjalan dan butuh tumpangan, -mamaku memberinya tumpangan dan seorang yang ketakutan karena dimaki-maki. Kejadian yang terakhir yang paling aku ingat. Waktu itu, mamaku melihat seorang yang dimaki-maki, karena dia tak sengaja menabrak seorang penguna jalan lain. Orang yang ditabrak itu tak terluka sama sekali, tak sedikitpun yang lecet baik tubuhnya, maupun motornya. Tapi dia memaki-maki dan memukul-mukul dadanya, seperti meluapkan emosi yang tak tersalurkan. Tak ada satupun berani melerai mereka. Mamaku yang melihat kejadian itu langsung melerai, membela anak yang dimaki dan dipukul-pukul dadanya itu. Mama memperingatkan kalau orang itu akan dilaporkan polisi, karena dia sudah melakukan tindakan kekerasan fisik. Seketika itu juga orang itu pergi dan anak yang dianiaya tadi selamat dari penganiayaan lainnya. Aku kagum akan keberanian mamaku. Sepertinya mamaku masuk dalam golongan orang samaria baik hati.

Dia berani melakukan perbuatan baik, menolong orang, tanpa banyak berpikir tetapi cepat untuk bertindak. Aku makin malu sekarang. Ternyata, buah jatuh terlalu jauh dari pohonnya. Aku ingin seperti mamaku. Tidak ragu menjadi “Orang Samaria Baik Hati”

 

Apakah Aku Orang Samaria Baik Hati?


Sebuah Cerita ini cukup familiar di antara kita :

 “Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.
Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan.
Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan.
Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.
Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.
Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.
Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?”
Jawab orang itu: “Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya.” Kata Yesus kepadanya: “Pergilah, dan perbuatlah demikian!”

Sejak kecil, aku merasa yang namanya mengasihi sesama manusia adalah tindakan Orang Samaria ini. Beranjak dewasa aku makin melengkapi kesimpulanku, bahwa yang namanya mengasihi itu “orang yang menolong orang lain yang tidak dikenalnya, yang dia tahu orang itu tidak akan bisa membalasnya”

Aku juga penasaran, apakah aku masuk golongan orang samaria itu, atau imam dan Lewi? Memang sejak kecil aku sudah aktif melakukan kegiatan-kegiatan rohani di tempat ibadah, tapi apakah aku bisa seperti melayani sepenuh hati seperti orang Samaria itu? Akhir-akhir ini aku menemukan jawabannya.

Setidaknya 2 kali aku mendapati kejadian kecelakan di jalan raya. Keduanya persis di hadapanku. Keduanya korbannya adalah perempuan dan mereka jatuh tergeletak di jalan raya. Ketika berhadapan dengan kejadian itu, aku malah sibuk dengan perasan terkejut, shock dan keget-ku. Aku begitu takut dan tak bereaksi apa-apa. Oh, Man! Kenapa aku tidak menolong dengan tanganku, merawat dan memberikan tempat yang layak buat korban kecelakan itu? Setelah beberapa detik kemudian aku hanya ngeloyor pergi sambil bingung, kuatir dan takut, aku tidak mau mengalami hal seperti itu.

Lalu, beberapa kejadian lagi, yang seharusnya aku bisa melakukan suatu kebaikan atau pertolongan kecil pada seseorang. Seperti memberi tumpangan kepada orang yang sedang berjalan kepanasan dan kelelahan atau pertolongan kecil lainnya, tetapi aku tidak melakukannya. Sekali lagi, aku terlalu banyak berpikir untuk melakukan satu pertolongan, aku terlalu memikirkan banyak pertimbangan sehingga akhirnya tidak melakukan apa-apa.

Kini aku begitu tertunduk malu dan penuh penyesalan, mengapa aku tidak melakukan apa-apa untuk sesamaku, yang jelas-jelas butuh pertolongan? Namun apa gunanya aku menyesal? Semuanya sudah lewat. Aku mulai akan berjanji kepada diriku, aku ingin benar-benar melakukan sesuatu untuk sesamaku. Bukan untuk aku masuk surga aku melakukan kebaikan, tetapi sebagai wujud syukurku, akan karya keselamatan KRISTUS kepadaku.

Hadiah Nita


Baru saja, aku mendapat hadiah dari Nita. Katanya aku harus mengisi ini. Ok, aku mengisinya. Kayaknya ini akan mengungkapkan banyak hal tentang aku. Hehehee…..

1. Each blogger must post these rules
2. Each blogger starts with ten random facts/habits about themselves

3. Bloggers that are tagged need to write on their own blog about their ten things and post these rules. At the end of your blog, you need to choose ten people to get tagged and list their names.

4. Don’t forget to leave them a comment telling them they’ve been tagged and to read your blog.

 

1. I Love orange. Orange bisa bikin aku semangat lagi, gembira lagi, fresh lagi…dan bahagia

2. I Love movie. Aku pengen dapet piala OSCAR, dan aku persembahkan untuk orang-orang Indonesia. Indonesia bisa kok dapet OSCAR. Sekaligus aku akan buktikan sama orang-orang yang selalu meremehkan SEMUA FILM INDONESIA, padahal tidak semua jelek. Orang-orang yg punya komitmen kuat, seperti beberapa generasi lama yg masih eksis & komit dan generasi baru seperti: Miles, Nia Dinata, Riri Riza, Upi Avianto, Ale&Nia mereka sangat berkualitas dan punya komitmen serta visi yang kuat.

3. Aku seneng banget membuat sesuatu yg baru, yg belum pernah ada. Jadi sepertinya banyak waktu aku habiskan untuk berpikir, membuat atau melakukan sesuatu yang unik. Khususnya di bidang-ku.

4. I Love my family and my brother, sister. Mereka orang-orang berpengaruh dalam hidupku.

5. Saat ini aku sedang berjuang bisa belajar banyak tentang film, dan aku berharap bisa terlibat dalam produksi film layar lebar, mewujudkan impianku.

6. Aku suka design, fashion, art dan segala sesuatu tentang keindahan. Aku suka membaca, dan suka sesuatu yang berwarna, karena warna buatku adalah kehidupan. Warna mewakili banyak hal di dunia ini, simbol sesuatu dan mengungkapkan sesuatu. Satu lagi, aku suka Natalie Imbruglia… cewek inspirasi.. hehehehe…. Org2 terdekat-ku tahu itu=)

7. Aku suka menulis. Menulis cerpen, novel, naskah skenario…apa saja untuk mengungkapkan banyak hal, tentang kegelisahan, tentang persahabatan, keluarga, cinta dan tentang kehidupan.

8. Aku suka nonton sendirian, jalan sendirian, walaupun juga menikmati hang out bareng sahabat-sahabatku.

9. Aku suka bertemu orang baru, lingkungan baru, sesuatu yang baru, aku menikmatinya…

10. Aku ingin melakukan sesuatu yang bisa buat orang bahagia, yang bisa membantu mereka, yang membuat mereka semangat lagi… Siapa saja…..

 

Sekarang, saya bingung mau kasih hadiah ini buat siapa, karena mereka yang akan saya beri, sudah dapet kayaknya. Mungkin saya simpan dulu, suatu saat saya bisa berikan. (“,)

 

Pagi yang Mengingatkan


 

Kemarin sedikit berdiskusi dengan sahabatku, tentang resesi ekonomi dunia. Katanya, dunia akan mengalami krisis moneter yang hebat. Menurut Sahabatku, “Ekonomi dunia sdng hancur krn Tuhan sdh bosan nglihat manusia2 yg ndak tahu diri, makanya dihancurkan sekalian” Hem… menurutku, ekonomi dunia bisa hancur, karena salah mereka sendiri, tidak mau percaya sama Tuhan, Tidak Taat sama Tuhan. Pada hari sebelum ini, aku juga mendapatkan tentang ini, yaitu, kita anak-anak TUHAN tidak boleh kuatir, tidak perlu takut berlebihan tentang keadaan yang dunia yang akan mengalami krisis. Kita ini sudah menjadi anakNya, dan tidak ikut ekonomi dunia. Kita harus percaya penuh kepada TUHAN.

Aku pun berkata kepada sahabatku, kalau Tuhan tidak sejahat itu. Selama aku menempuh perjalanan hidupku sampai detik ini, tak pernah aku merasa Tuhan meninggalkan aku, sedetik pun.

Pagi ini, aku mendengar lagu “AKU PERCAYA diputar. Aku lalu teringat kejadian yang menimpaku beberapa waktu lalu. Waktu itu, aku mengalami saat-saat yang berat dalam hidup. Aku merasa sahabat-sahabatku meninggalkan aku, dan aku begitu merasa sendirian. Hampir 1 tahun, aku merasa ikatan batin di antara kami mulai kendor. Aku sedih, terpukul, kecewa dan seperti tidak punya pengharapan. Namun setiap minggu aku datang beribadah, Tuhan selalu menyapaku lembut. Dia datang dekat ke dalam hatiku, merangkul dan memelukku. Aku tidak pernah tidak menangis ketika pujian itu masuk dalam hatiku. Aku dipulihkan, dan AKU PERCAYA TIADA SEPERTI TUHAN YANG MENGASIHIKU. Aku berkata kepada diriku, “Hai diriku, aku tidak akan kesepian, tidak akan pernah merasa kesepian, TUHAN BERSAMAKU SETIAP WAKTU….melewati hujan, badai dan PELANGI” Beberapa pengalaman lain turut pula mampir, mengingatkanku, dan memulihkan aku kembali. DIA memroses aku, menjadi lebih dewasa lagi.

Kejadian itu, tidak pernah aku lupakan dalam hidup. Ketika diskusi tentang resesi ekonomi itu mampir kemarin, cepat-cepat aku berkata, “Hei, kuatir, takut,… engkau tidak bisa tinggal di hatiku. …Karena ada jaminan kehidupan bersama TUHAN yang selalu menyertai….”

AKU PERCAYA
Sari Simorangkir

TIADA YANG SEPERTI ENGKAU
BEGITU MENGASIHIKU
KAU TUHAN SANGGUP MENJAWAB
SEMUA SERU DOAKU

TIADA YANG SEPERTI ENGKAU
BEGITU MENGASIHIKU
KAU TUHAN SANGGUP MELAWAT
SELURUH KEHIDUPANKU

REFF:
AKU PERCAYA, TUHANKU AJAIB
KAU TURUN TANGAN MEMULIHKANKU
AKU PERCAYA, TUHANKU DAHSYAT
KAU TURUN TANGAN MEMBERKATIKU
(KAU TURUN TANGAN MENYEMBUHKANKU)

(disalin dari http://www.kidung.com/player/aku_percaya/player.html)

NIA DINATA: PEREMPUAN IDOLA


me and @tehniadinata and @vivianidris 

Ketika kita menyenangi satu bidang tertentu, kita tentu punya seseorang yang kita idolakan dalam bidang itu. Seseorang yang kita anggap punya kualitas dalam bidangnya. Aku dari dulu suka sekali dengan film. Aku bercita-cita bisa membuat film Indonesia yang memenangkan penghargaan ‘Academy Award’. Ini bukan mimpi yang berlebihan, bukan? Maka sejak bangkitnya Film Indonesia, di era “Kuldesak” aku makin semangat dan optimis bisa mewujudkan cita-citaku.

 

Sebuah film yang menggetarkan hatiku sampai sekarang adalah “Ca Bau Kan”. Aku membaca novelnya lalu menonton film-nya. Aku suka sekali bagaimana sang sutradara menerjemahkan novel itu ke dalam media film, aku suka sekali pemilihan talent, setting, dan proses pembuatannya. Betapa detail sutradara film ini, sampai membuatku kagum sekali. Aku kemudian mencari tahu siapa sutradara dan orang-orang di baliknya.

 

Nia Dinata, seorang sineas perempuan. Nama ini yang kemudian membuatku termotivasi untuk belajar banyak hal yang belum aku ketahui di dunia film waktu itu. Aku kemudian mengikuti perjalanan karyanya. Arisan (Penulis dan Sutradara), Biola Tak Berdawai (Produser), Janji Joni (Produser), Berbagai Suami (Penulis dan Sutradara), Quicky Express (Produser).

 

Wow! Seorang Nia Dinata selalu mengangkat isu-isu yang tidak banyak orang sadar. Isu-isu ini sebenarnya fakta yang terjadi dalam masyarakat, penting untuk diangkat agar orang sadar betapa pentingnya untuk dipikirkan solusinya. Ca Bau Kan, Isu etnis Tionghoa ; Arisan, isu kehidupan metropolitan ; Berbagi Suami, isu poligami. Film-film produksi Kalyana Shira selalu menjadi trend setter dan membuat banyak mata terbelalak, banyak telinga mendengar dan menghadirkan diskusi-diskusi di negeri ini. Alasan-alasan inilah yang membuatku ingin bertemu dengannya, bahkan kalau ada kesempatan aku ingin bekerja sama memproduksi sebuah film yang bisa memenangkan ‘Academy Award’.

 

Beberapa waktu lalu, aku mendapat kesempatan, bertemu dengan Nia Dinata. Tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Setidaknya tidak secepat ini. Dia menjadi mentor dalam ajang workshop film dokumenter. Aku berinteraksi langsung dengan orang yang selama ini selalu menginspirasiku. Aku sungguh ingin bekerja sama dengannya. Ini juga bukan sesuatu yang mustahil, bukan? Aku yakin, suatu saat nanti. Aku akan segera menuliskannya lagi di sini, tentang pertemuanku berikutnya dengan perempuan idolaku, Nia Dinata. (*selesai ditulis Selasa, 22 juli 2008)

 

 

 

Luar Biasa BAIKnya TUHAN itu


2 hari ini aku, sedikit menglami beberapa masalah dan konflik. Kemarin aku ibadah pagi, dan Sang PENCIPTA menguatkan aku. Semua lagu pujian benar-benar membawaku masuk dalam RumahNYA. Semua seperti nyanyian hatiku, dan aku sungguh bersykur, PENCIPTA benar-benar menyapaku, dan masuk ke dalam hatiku. DIA menenangkan aku, DIA melembutkan hatiku dan menjamin aku akan baik-baik saja. Kalau kemarin aku berbicara, betapa baiknya TUHAN itu, hari ini, aku sungguh merasakan, SEMUA MASALAHKU BERES KARENA DIA. Pagi hari aku berdoa, siang hari TUHAN membereskan semuanya dan malam hari, aku sungguh bisa tidur nyenyak, tidak ada lagi masalah itu.

SUNGGUH BENAR, jika kita menyerahkan SEPENUHNYA KE DALAM TANAGN TUHAN, tidak lagi berpikir dan kuatir terus-terusan, MAKA TUHAN ITU AKAN BEKERJA DENGAN DAHSYAT, MELEBIHI PIKIRAN LOGIS KITA. Mungkin kita sering berpikir, bahwa masalah itu tidak mungkin selesai, tapi HARI INI, AKU SAKSIKAN, SEBAGAI ORANG YANG MENGALAMI KEBAIKAN TUHAN, SEKALI LAGI, KETIKA KITA BERSERAH, TUHAN YANG AMBIL ALIH DAN PERBUATANNYA DAHSYAT BAGI KITA. Lirik lagu ini benar-benar menyapaku kemarin, menghiburkanku, membuatku PERCAYA PENUH KEPADA TUHAN, dan hari ini aku mau saksikan.

 

GOD IS GOOD ALL THE TIME

Don Moen/Paul Overstreet

CHORUS:
GOD IS GOOD ALL THE TIME
HE PUT A SONG OF PRAISE, IN THIS HEART OF MINE
GOD IS GOOD ALL THE TIME
THROUGH THE DARKEST NIGHT, HIS LIGHT WILL SHINE
GOD IS GOOD, GOD IS GOOD ALL THE TIME
IF YOU’RE WALKING THROUGH THE VALLEY
AND THERE ARE SHADOWS ALL AROUND
DO NOT FEAR, HE WILL GUIDE YOU
HE WILL KEEP YOU SAFE AND SOUND
HE HAS PROMISED TO NEVER LEAVE YOU
NOR FORSAKE YOU, AND HIS WORD IS TRUE
WE WERE SINNERS SO UNWORTHY
STILL FOR US HE CHOSE TO DIE
FILLED US WITH HIS HOLY SPIRIT
NOW WE CAN STAND AND TESTIFY
THAT HIS LOVE IS EVERLASTING
AND HIS MERCY, THEY WILL NEVER END

THOUGH I MAY NOT UNDERSTAND
ALL THE PLANS YOU HAVE FOR ME
MY LIFE IS IN YOUR HANDS
AND THROUGH THE EYES OF FAITH I CAN CLEARLY SEE
 

 


(http://www.kidung.com/asing/God_is_good_all_the_time.htm)

GOD is GOOD ALL THE TIME


 

Waktu aku masih bekerja di tempat lama, pernah mendapat cerita temanku, bahwa waktu malam, dia bekerja, pernah lampu mati…dan dia harus menunggu sampai genset menyala, HANYA SEORANG DIRI. Waktu itu, aku tidak membayangkan, beapa menjengkelkan dan agak ngeri, kalau sendirian, gelap, malam hari pula. Sejak saat itu, aku selalu berdoa agar jangan saat giliranku bekerja, tidak pernah mati lampu.

Di tempat bekerjaku yang baru, aku juga tentu tidak pernah berpikir akan lampu mati. Namun tiba-tiba beberapa hari lalu, tanpa pernah aku bayangkan, tiba-tiba mati lampu waktu aku bekerja. Aku di lantai 4, dan hanya da satpam, itupun di lantai 1. Jauh dan harus naik tangga, karena lift sedang diperbaiki. Kaget bukan main, tapi aku berusaha tenang dan menelpon seorang rekan kerja. Aku tidak tahu harus bagaimana, namun tak aku bayangkan lagi, ternyata ada suara pintu yang terbuka, aku langsung berlari menghampiri, aku pikir itu penjaganya, ternyata satpam. Aku bersyukur sekali, dia datang dengan lampu dan menyusul-ku. Aku turun ke bawah dan tidak sendirian. Meski setelah itu, ada banyak masalah teknis, yang buat aku lumayan lelah, namun, aku benar-benar merasakan penyertaan TUHAN yang luar biasa.

Terkadang, dalam kondisi sulit, kita tidak bisa berpikir kalau TUHAN sanggup menolong kita dengan segala cara. Kita terlalu membatasi. Kita pikir, dengan cara kita sendiri, kita pasti bisa ditolong atau bahkan kita sudah menjustifikasi, kalau kita tidak akan bisa tertolong.

Hari inipun aku juga mengalami hal yang rumit. Sebuah masalah teknis kembali menimpaku. Aku? kembali pusing tentu saja… Tetapi sekali lagi TUHAN menolongku dengan cara yang tidak pernah kupikirkan. Meskipun sekarang belum 100 persen selesai, tapi at least ada titik terang, untuk menuju solusi untuk masalah ini. BETAPA KITA PUNYA PENCIPTA YANG LUAR BIASA, yang selalu memelihara dan melindung kita.