Percaya AKU?


trust-my-father-4

 

Nonton PURSUIT OF HAPPYNESS ada satu adegan yang mengingatkanku. Ayah dari seorang anak berusia 5 tahun itu bertanya pada anaknya, “Kamu percaya ayah?” Anak itu menjawab, “Ya, Ayah, aku percaya” Ayah itu bertanya lagi dan anak itu tanpa berpikir lagi, mengatakan, “Ya, Ayah. Aku percaya Ayah…” Anak itu tidur di satu kamar yang gelap sedang ayahnya harus memperbaiki mesin di depan kamar. Ayahnya berusaha meyakinkan putera kecilnya bahwa dia akan tetap di situ menjaga dia, dan siap datang jika anaknya memanggil.

Aku teringat akan keberadaan TUHAN yang dekat seperti seorang Ayah, Bapak, Papa dan sedekat itulah Tuhan inginkan hubungan itu. Aku tahu, TUHAN sering bertanya padaku, “Kamu Percaya Ayah?” tapi apakah aku seperti anak kecil itu yang cepat menjawab, “Iya, Ayah…Aku percaya.” Oh, dengan malu aku menundukkan kepala dan menyesali, Tidak, aku tidak seperti anak kecil itu. Saat Tuhan bertanya, “Apa kamu percaya aku?” Aku akan banyak melakukan spekulasi. Aku banyak MELIHAT YANG DI DEPANKU, BUKAN PERCAYA PADA ‘AYAH’ (=TUHAN)KU.

Penting buat kita, PERCAYA SEPENUHNYA KEPADA TUHAN seperti anak kecil yang percaya penuh pada ayahnya, tidak akan meninggalkannya.

Hidup itu Memberi, baru Bahagia.


83151765

Ada yang mengusik batinku, pagi ini. Sayup-sayup suara mengatakan aku harus berbagi tentang sesuatu yang kudapat akhir-akhir ini dan kemarin sebagai penegasannya.

Selama ini kita mungkin berpikir, mempunyai pasangan, sahabat atau orang-orang yang kita cintai itu sudah cukup. Aku pun pernah merasa mempunyai sahabat-sahabat yang aku kasihi, itu sudah cukup bagiku dan aku sangat nyaman sekali. Namun satu saat TUHAN mengobrak-abrikkan itu semua. Sahabat-sahabatku tidak mungkin lagi punya banyak waktu lagi buatku. Mereka punya porsi dan pilihan hidup. Ada kalanya Tuhan ingin kita tahu sesuatu: TUHAN adalah SEORANG YANG ENGGAK PERNAH MENINGGALKAN KITA SEDETIKPUN. Itu benar, saat aku merasa sendirian, aku malah merasa TUHAN yang senantiasa pegang tangaku dan menopangku.

Orang-orang yang kita cintai pun BISA MENGECEWAKAN BAHKAN MENINGGALKAN KITA. Tapi emang itulah, kita tidak bisa menuntut mereka memberikan kasih dan cinta yang besar buat kita. Ekspektasi kita yang terlalu besar memang akan selalu mengecewakan. Lalu bagaimana? Kita pun butuh dipuaskan. Kita ingin dicintai. Kita tentu ingin selalu diperhatikan oleh pasangan kita, sahabat atau keluarga. Satu hal yang kudapat : Kita bisa MENDAPATKAN SEMUA ITU DI DALAM TUHAN. DIA BISA MEMUASKAN CINTA KITA. DATANG dan DEKAT PADA TUHAN, PUNYA HUBUNGAN YANG BAIK DENGAN TUHAN, TIDAK AKAN PERNAH MEMBUAT KITA MERASA SENDIRIAN, MERASA DITINGGALKAN, MERASA TIDAK DICINTAI apalagi punya perasaan benci pada sesama (dendam malah lebih seram).

Ketika kita sudah merasa dipuaskan oleh cinta Tuhan, kita tidak akan pernah merasa kecewa pada siapapun. Pasangan yang mengecewakan, pasti bisa kita maklumi (setiap manusia berpotensi untuk mengecewakan). Sahabat yang meninggalkan kita atau bahkan malah memusuhi kita, bisa kita ampuni. Orang-orang yang tidak memedulikan kita, bisa kita pedulikan. Kita harus PROAKTIF MEMBERI PADA SESAMA. Melakukan lebih dulu, mengasihi lebih dulu maka itu akan bisa membuat kita bahagia. Kita tidak lagi hidup dalam tuntutan, “Mengapa pasanganku tidak pernah ingat hari spesial?” “Mengapa sahabatku enggak mau peduli sama aku?” “Mengapa orang tuaku tidak pernah ngerti aku?”  “Mengapa aku selalu kesulitan duit?TUHAN enggak adil?!”

Tuntutan seperti itu akan bisa kita selesaikan dengan, “Tuhan sudah mencintai aku dengan cinta yang besar, sekarang aku harus mencintai sesamaku…”

200391703-001

SELAMAT buat Teman-Temanku


kpn-lg-photo-ma-afgan-yg-mn-hayo1

kiri-kanan: Ucu agustin, Patrick, Christian Pramudia, Ade Kusuma, Robi, Artha ,Jason Iskandar, Icang (dalam Think Act Change! Master Class, TIM, JAKARTA, Juli 2008).

 

Beberapa waktu lalu, saya mendapat kabar, film dokumenter seorang rekan saya akan seger rilis Januri tahun depan. Wah, saya tidak sabar menantikannya. walaupun diputarnya di Jakarta, tapi saya akan menantikan home-videonya. Dia seorang perempuan yang pemikirannya keren. Dia ingin melakukan perubahan buat kaumnya dan patut diajungin jempol pokoknya. Dia juga seorang blogger. Selamat buat mbak Ucu Agustin (klik untuk melihat blog-nya). Teman kedua yang juga KEREN juga: Dia seorang anak IKJ yang sebentar lagi filmnya akan rilis, sekitar bulan Desember di XXI. Selamat buat Robi. Semangat ya! 🙂

Kisah sukses 2 teman ini tentu menginspirasi saya. Saya jadi terpacu untuk membuat karya film juga 🙂 Kalau secara riil, mungkin saya belum bisa meninggalkan kota ini dan belajar banyak tentang film layar lebar ke ibukota, tapi BARENG TUHAN, AKU MESTI PERCAYA ADA WAKTUNYA BUAT MEWUJUDKAN IMPIANKU 🙂

SEMANGAT BUAT AKU DAN PILEM Q-TA (Ade Kusuma, Indra Danu dan Rizad Bobsaid)

Cute’s Blog Award


awardcute_red300

Ini hadiah dari Nia, Terima kasih Banyak, ya… dan aku berikan penghargaan pula kepada 7 orang (buka satu-satu ya… Blog mereka menarik). Ada RULES-nya yang diikuti.

RULES:
1. Letakkan logonya di blogmu.
2. Berikan sebuah link kepada orang yang telah memberimu award.
3. Menominasikan sedikitnya 7 blog.
4. Menambahkan link kepada orang-orang yang diberikan nominasi di blog anda.
5. Tinggalkan pesan kepada nominatormu.

So, here are the next nominees:

1. Nita

(Ini Blog yang menuangkan banyak hal; pemikiran, ide, spiritual dan segala sesuatu dari sudut pandang penulisnya)

 

2. Topan

(Blog ini sama seperti pemikiran penulisnya “Out of the Box”. Tulisannya natural, apa adanya -jujur, pelepas kepenatan, cocok sekali)

 

3. Jason

(Penulisnya tergolong muda sekali, tapi pemikirannya dewasa dan kritis. Dia seorang yang multi bakat dan semua berkualitas) 

 

4. Ega

(Seorang desainer grafis, seorang kepala keluarga yang funky, gaul dan high-tech itu ditularkan pada putra pertamanya yang baru lahir. Keren juga pemikirannya)

 

5. Abraham

(Anak teknik yang tertarik nulis juga. Pengantin baru, nih 🙂 )


6. Kak Fanny Lesmana

(kalau ini, enggak usah diragukan lagi… Seorang penulis, man)


7. Dm Radio

(Ini blog radio komunitas anak muda. Mereka melakukan banyak kegiatan positif yang bisa jadi inspirasi anak-anak muda)

 

8. Penikmat Film

(Ini blog kritis tentang film)

 

SELAMAT pada para Nominator, Teruskan kepada yang lain. Hehe… Terus menulis dan menjadi inspirasi buat banyak orang 🙂


SENYUM untuk MEREKA…


Diskusi Seminar Film yang aku datangi Sabtu lalu, mengingatkanku pada satu pemikiran. Sebenrnya sering beterbangan di pikiranku, tapi aku belum pernah sampai memikirkan detail apalagi memutuskan sesuatu. Namun sejak acara diskusi itu, aku diingatkan beberapa hal.

Okay,semua kita tahu bahwa Sang PENCIPTA menciptakan pasangan lawan jenis, dan kita tahu manusia berpasangan adalah pria dan wanita dan Kita juga percaya kalau ini ada, sejak awal mula manusia diciptakan. Namun, kita semua juga tahu kalau disekitar kita banyak juga orang yang menyukai kehidupan sejenis, berpasangan bahkan menikah. Selain itu kehidupan transeksual dan waria juga tidak terlalu jauh dengan mereka. Selama ini, kalu boleh jujur, ketika kita tahu, melihat atau bertemu dengan para gay, kita pasti (terutama lelaki) akan MENGHINDAR, karena kita JIJIK. Kita bahkan MENCERCA, MENYINGKIRKAN dan MENYUDUTKAN MEREKA. MEREKA MENJIJIKKAN, MELANGGAR HUKUM TUHAN, MEREKA BERDOSA. Tapi kemudian kita lupa akan sesuatu : SEMUA DOSA SAMA SAJA DI HADAPAN TUHAN. Kita berbohong sedikit saja, kita pengen bercinta dengan seorang perempuan dalam alam pikir kita, kita mau pacar kita mencium bibir kita itu SAMA SAJA DENGAN DOSA yang kita anggap menjijikkan itu.

Aku pun menunduk malu, aku sering melakukan pelecehan terhadap mereka. Meski di dalam hati, meski dalam pikiranku, tapi tetap saja aku SUDAH MENGHINA MEREKA. Aku homofobia tapi aku KOMPROMI DENGAN DOSAKU. Apa bedanya?

Sekarang, aku tahu, aku SAMA SEKALI TIDAK BERHAK MEMANDANG MEREKA SEBELAH MATA. Aku mungkin mengikuti ajaran KRISTUS dengan tidak menyetujui tindakan itu, tapi bukan hak-ku untuk memandang mereka begitu jijik. Berdoa buat mereka, kalau mungkin cara BERGAUL LANGSUNG dengan mereka disebut ‘pahlawan kesiangan’. Tersenyum pada mereka, menjabat tangan dan berdoa buat mereka. Setidaknya ini yang kupikirkan yang bisa kulakukan.

SENYUM UNTUK MEREKA dan TIDAK HARUS HOMOFOBIA, kan?

senyum

Bukti KESERIUSAN = BUKTI CINTA pada KITA


82562821

 

Nonton Max Payne, ada beberapa adegan yang mengingatkanku tentang kehidupan ini. 

Max Payne dahulu punya partner dalam bertugas sebagai polisi. Satu saat, istrinya dibunuh dan dia menganggap partnernya itu tidak serius untuk mengungkap kasusnya. Dia sangat kecewa, benar-benar kecewa pada partnernya ini. Sepertinya Max tidak mau berhubungan lagi dan bersahabat lagi sama partnernya, bahkan dia menganggap dia telah membiarkan pelaku pembunuhan istrinya itu berkeliaran bebas di luar.

Beberapa waktu kemudian ada satu kasus pembunuhan lagi dan partner Max ini mencari tahu, apa ada hubungannya dengan pembunuhan istri Max. Partner Max mencoba mendekati Max lagi dan rupanya dia ingin hubungan mereka bisa baik lagi. Max menolak dan tetap menganggap dia tidak serius. Partner Max ini ternyata kemudian menemukan bukti yg mengarah ke sana, ada hubungan terkait dengan pembunuhan istrinya dahulu. Dia menelpon Max, tapi masuk mailbox, terekam dia sedang perjalanan ke rumah Max. Waktu Max pulang ke rumah, TERLAMBAT, partnernya terbunuh karena dia tahu sesuatu yg membahayakan.

Dalam pemakaman sahabat Max itu, istrinya kecewa sekali pada Max. Dia menuduh Max terlalu menuntut banyak pada sahabatnya ini. Sekarang dia telah benar-benar menyerahkan nyawanya, membuktikan keseriusannya itu. Apakah itu belum cukup buat Max?

Terkadang kita juga menuntut banyak pada keluarga atau sahabat-sahabat kita. Kita ingin mereka serius membuktikan cintanya pada kita. Apakah menunggu mereka tiada sampai terbukti mereka serius? Terlebih TUHAN yang telah membuktikan banyak hal pada kita, betapa TUHAN MENCINTAI kita dengan CINTA yang besar. Apakah peristiwa KALVARI belum cukup?

JANJI TUHAN TETAP


 

Akhir-akhir ini, tanpa aku sadari aku mulai sedikit goyah dengan sebuah janji. Aku tahu aku dipercaya, tapi aku susah mempercayai. Aku melihat dengan bukti pendek dan merasa serta menerka-nerka. Aku menjadi kecewa dan menjadi ragu apakah aku bisa tetap merindukan masa depanku.

Minggu kemarin, aku beribadah pagi sekali, di ibadah pertama. Aku sedikit terlambat di pujian kedua. Namun aku sangat merindukan Tuhanku dan penyembahan denganNYA. Aku tahu ini bukan kebetulan, ini adalah sebuah RENCANA TUHAN yg LUAR BIASA. Dalam setiap lagu yang dinyanyikan pagi itu, semua mengandung ungkapan PERCAYA JANJI TUHAN, JANJINYA SEMPURNA, DIA TIDAK PERNAH INGKAR.

Aku kaget dan tentu merasa dikuatkan. Aku tahu, TUHAN berjanji padaku; MASA DEPANKU BAIK DI TANGANNYA. AKU TIDAK PERLU KUATIR. AKU TIDAK PERLU TAKUT, DIA TIDAK AKAN PERNAH INGKAR. Aku tentu merasa terharu, dan aku merasa kuat kembali. Perasaan kecewaku pada sebuah janji yang terlontar kepadaku kembali pulih lagi. Mungkin tidak sekonyong-konyong aku kembali percaya lagi pada janji itu, tapi paling tidak ini sebuah proses aku kembali percaya pada janji itu lagi. Tapi yang terutama : AKU PERCAYA PENUH LAGI PADA JANJI TUHAN. DIA SELALU MENYERTAIKU, DALAM SEGALA IMPIAN-IMPIAN YANG AKU INGINKAN, AKU PERCAYA APAPUN YANG DIA KABULKAN SUATU SAAT NANTI, ITU YANG TERBAIK BUAT AKU.

TERIMA KASIH TUHAN, ENGKAU BAIK, SANGAT BAIK..